analyticstracking
Indonesia Archipelago Network News - IANnews.id

Provinsi Sulawesi Tenggara


logoNama Resmi : Provinsi Sulawesi Tenggara
Ibukota : Kendari
Tanggal berdiri : 27 April 1964
Luas Wilayah : 38140 km2
Gubernur : H. Ali Mazi, S.H.
Wakil Gubernur : Dr. H. Lukman Abunawas, S.H., M.Si
Jumlah Penduduk : 2.500.000 Jiwa
Kabupaten : 15
Kotamadya : 2
Website :www.sultraprov.go.id
Alamat Kantor:
                                     Kompleks bumi Pradja Anduonouhu Kendari 93232.
                                     Telp (0401) 391609
                                     Fax (0401) 391614


Sejarah

Dengan adanya pemerintahan Orde Baru,
maka seluruh lembaga-lembaga pemerintahan negara dari pusat sampai ke daerah-daerah diusahakan untuk segera diadakan bagi yang belum ada, sedangkan lembaga yang telah ada tetapi tidak sesuai dengan keadaan segera dirombak dan disesuaikan dengan jiwa Pancasila serta ketentuan-ketentuan Undang-Undang Dasar 1945. Hal ini dicantumkan dalam Ketetapan MPR-RI No. X/MPRS/1966 tanggal 5 Juli 1966 tentang Kedudukan Semua Lembaga-Lembaga Negara Tingkat Pusat dan Daerah Posisi dan Fungsi dalam UUD 1945.
Setelah itu maka MPRS mengeluarkan suatu Ketetapan No.XX/MPRS/1966 tanggal 5 Juli 1966 tentang Pemberian Otonomi Kepada Pemerintah bersama-sama DPR-GR untuk dalam waktu yang sesingkat-singkatnya memberikan hak otonomi kepada daerah-daerah sesuai dengan jiwa dan isi UUD 1945, tanpa mengurangi tangung jawab pemerintahan pusat di bidang perencanaan, koordinasi dan pengawasan terhadap daerah-daerah.

Landasan Pokok Tentang Pelaksanaan Pemerintahan di daerah-daerah yaitu UU No. 18 tahun 1965. Akan tetapi karena situasi politik dan keadaan pada waktu itu yakni terjadinya Pemberontakan G 30 S/PKI, maka UU ini dirubah dan diganti dengan UU No. 5 tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah.

Hasil-hasil yang telah dicapai dengan Pelaksanaan UU No. 5
tahun 1974 antara lain : Kestabilan Politik dan ekonomi dalam wilayah ketertiban juga tetap dipelihara.

Dilain pihak partai-partai politik yang menunjukkan partisipasinya dan kerjasamanya yang baik dengan pemerintah DPRD Provinsi Daerah Tk.I Sulawesi Tenggara sebagai penyalur yang baik dengan pihak eksekutif, sehingga pada waktu diadakan pemilihan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara yang definitif, berjalan dengan baik tertib tanpa mengalami hambatan-hambatan. Pada tahun 1967 DPRD Provinsi Dati I Sulawesi Tenggara berhasil memilih Kolonel Eddy Sabara sebagai Gubernur Kepala Daerah Sulawesi Tenggara yang definitif.
Selama masa jabatan Eddy Sabara pertumbuhan daerah Sulawesi Tenggara mulai baik, rencana dan pelaksanaan pembangunan berjalan baik. Pembangunan mulai direncanakan dan dilaksanakan secara bertahap menurut skala prioritasnya. Pembangunan jalan darat, laut maupun udarah mulai dirintis dan dibangun, begitu pula alat-alat kendaraan untuk pengangkutan, mulai diadakan secara bertahap.
Keadaan demikian berjalan terus sampai Pemilu Pertama tahun 1971. Dimana Pemilu tersebut terlaksana dengan baik dalam keadaan aman dan tertib. Dari hasil Pemilu tersebut kemudian ditetapkan anggota-anggota DPRD sebanyak 40 orang dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 21/P d. tahun 1971 tanggal 10 Oktober 1971. Anggota-anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara dilantik oleh Gubernur Eddy Sabara tanggal 14 Oktober 1971.

Adapun komposisinya adalah :
1.    Partai Politik :
       -    PSSI : 1 Kursi
       -    PARMUSI : 1 Kursi
2.    Golongan Karya 32 Kursi (termasuk dua yang diangkat)
       -    ABRI : 6 Kursi
Pengangkatan anggota DPRD tersebut di atas untuk masa jabatan sampai tahun 1977.

Seperti halnya dengan yang dikemukakan diatas bidang pemerintahan tentang hasil-hasil yang dicapai dibidang pembangunan masih sangat kurang jika dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Indonesia. Namun pemerintah tetap berupaya meningkatkan pembangunan di segala bidang.

Usaha ini dapat tercapai berkat adanya pemerintahan orde baru dan mulai tahun 1969/1970-1974/1975 berhasil diciptakan Repelita dan dapat dilaksanakan dengan baik sampai ke daerah-daerah yang dituangkan dalam bentuk proyek-proyek. Proyek-proyek yang dibangun di daerah Sultra disesuaikan pula GBHN dan REPELITA provinsi Sultra setiap tahun anggaran.
 
Jumlah Penduduk
Pada tahun 1990 jumlah penduduk Sulawesi Tenggara sekitar 1.349.619 jiwa. Kemudian tahun 2000 meningkat menjadi 1.776.292 jiwa dan berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Badan Pusat Statistik tahun 2005 adalah sejumlah 1.959.414 jiwa.

Dari publikasi Proyeksi Penduduk Indonesia 2010–2035 disebutkan bahwa jumlah penduduk Sulawesi Tenggara berturut-turut (dalam ribuan) 2.243,6 (2010), 2.499,5 (2015), 2.755,6 (2020), 3.003,3 (2025), 3.237,7 (2030) dan 3.458,1 (2035).

Pertumbuhan Penduduk
Laju pertumbuhan penduduk Sulawesi Tenggara selama tahun 1990–2000 adalah 2,79% per tahun dan tahun 2004–2005 menjadi 0,02%.[butuh rujukan] Laju pertumbuhan penduduk menurut kabupaten selama kurun waktu 2004–2005 hanya kota Kendari dan Kabupaten Muna yang menunjukan pertumbuhan yang positif, yaitu 0,03 % dan 0,02 % per tahun, sedangkan kabupaten yang lain menunjukkan pertumbuhan negatif.

Struktur Penduduk
Struktur umur penduduk Sulawesi Tenggara pada tahun 2005, penduduk usia di bawah 15 tahun 700.433 jiwa (35,75%) dari total penduduk, sedangkan penduduk perempuan mencapai 984.987 jiwa (20.27%) dan penduduk laki-laki mencapai 974.427 jiwa (49,73%).
Komoditi unggulan
Pertanian, meliputi: kakao, kacang mede, kelapa, cengkih, kopi, pinang lada dan vanili
Kehutanan, meliputi: kayu gelondongan dan kayu gergajian
Perikanan, meliputi: perikanan darat dan perikanan laut
Peternakan, meliputi: sapi, kerbau dan kambing
Pertambangan, meliputi: aspal[2], nikel, emas, marmer, batu setengah permata, onix, batu gamping dan tanah liat 
 
Demografi Daerah
Jumlah Penduduk
Pada tahun 1990 jumlah penduduk Sulawesi Tenggara sekitar 1.349.619 jiwa. Kemudian tahun 2000 meningkat menjadi 1.776.292 jiwa dan berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Badan Pusat Statistik tahun 2005 adalah sejumlah 1.959.414 jiwa.

Dari publikasi Proyeksi Penduduk Indonesia 2010–2035 disebutkan bahwa jumlah penduduk Sulawesi Tenggara berturut-turut (dalam ribuan) 2.243,6 (2010), 2.499,5 (2015), 2.755,6 (2020), 3.003,3 (2025), 3.237,7 (2030) dan 3.458,1 (2035).

Pertumbuhan Penduduk
Laju pertumbuhan penduduk Sulawesi Tenggara selama tahun 1990–2000 adalah 2,79% per tahun dan tahun 2004–2005 menjadi 0,02%.[butuh rujukan] Laju pertumbuhan penduduk menurut kabupaten selama kurun waktu 2004–2005 hanya kota Kendari dan Kabupaten Muna yang menunjukan pertumbuhan yang positif, yaitu 0,03 % dan 0,02 % per tahun, sedangkan kabupaten yang lain menunjukkan pertumbuhan negatif.

Struktur Penduduk
Struktur umur penduduk Sulawesi Tenggara pada tahun 2005, penduduk usia di bawah 15 tahun 700.433 jiwa (35,75%) dari total penduduk, sedangkan penduduk perempuan mencapai 984.987 jiwa (20.27%) dan penduduk laki-laki mencapai 974.427 jiwa (49,73%).

 - Etnis Suku Tolaki 36%
Suku Buton 26%
Suku Muna 19%
Suku Moronene 10%
Suku Wawonii 9%
Lain Lain 10%
 - Agama Islam 95%
Hindu 2.04%
Kristen Protestan 1.84%
Katolik 0.58%
Buddha 0.04%
Lain-lain 0.27%
 - Bahasa Bahasa Indonesia, Tolaki, Moronene,Cia-Cia, Wolio, Muna, Kulisusu,Bajo,Wakatobi,Culambacu

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Tahun 2011 ADHB/Atas dasar harga berlaku: Rp. 32.113,1 miliar.

ADHK/Atas dasar harga konstan 2000: Rp. 12.698,1 miliar.

Tahun 2012 ADHB: Rp. 36.600,8 miliar.

ADHK: Rp. 14.020,3 miliar.

Pendapatan Asli Daerah
Berdasarkan data tahun 2013, Sulawesi Tenggara memiliki Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan rincian sebagai berikut:

Pajak dan Retribusi Daerah: Rp 417.11 Miliar
Dana Perimbangan, seperti Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), serta dana bagi hasil pajak/bukan pajak: Rp. 1,12 Triliun
Dana lain-lain yang sah: Rp. 344, 15 Milliar.

Pendapatan
Pajak dan Retribusi Daerah
Total sebesar Rp 417.11 Milyiar

Dana perimbangan
- Dana Alokasi Umum (DAU), - Dana Alokasi Khusus (DAK), - dana bagi hasil pajak/bukan pajak Total sebesar Rp. 1,12 Trilyun

Dana lain-lain pendapatan yang sah
Dana penyusuaian Otonomi Khusus Total sebesar Rp. 344, 15 Milyar.

Neraca Perdagangan
Neraca Perdagangan Tahun 2013
Badan Pusat Statistik Pada Agustus 2013 mengalami surplus 19,55 juta dolar AS di mana impor mencapai 41,04 juta dolar dan ekspor 60,59 juta dolar AS.

Angka kumulatif neraca perdagangan Januari-Agustus 2013 juga mengalami surplus yang mencapai 300,09 juta dolar AS di mana perbandingannya, impor sebesar 285,21 juta dolar AS dan ekspor mencapai angka 585,30 juta dolar AS.

Pertumbuhan Ekspor dan Impor
Ekspor
Badan Pusat Statistik Sulawesi Tenggara Sekitar 66,24 persen dari total ekspor non migas Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Januari-Agustus 2013 atau senilai 387,72 juta dolar AS ditujukan ke China

Tujuan ekpor terbesar kedua adalah Belanda yakni 105,40 juta dolar AS dan Korea Selatan menempati posisi ketiga tujuan ekspor dengan capaian 72,07 juta dolar AS.

Agustus 2013 paian nilai ekspor kedua negara itu masing-masing dengan nilai 105,40 juta dolar AS dan 56,50 juta dolar AS.

Total ekspor itu, terbesar dari bijih logam terak dan abu yakni mencapai 67,20 persen dengan nilai 393,33 juta dolar AS dan ekspor besi dan baja mencapai nilai 176,25 juta dolar AS dengan nilai 30,11 persen.

Pada Agustus 2013 lalu deng nilai mencapai 348,54 juta dolar AS, sementara besi dan baja nilainya mencapai 160,68 juta dolar AS.

Impor
Badan Pusat Statistik Sulawesi Tenggara Pangsa impor terbesar datangnya dari negara tetangga Singapura yang nilainya mencapai 193,74 juta dolar AS atau 67,93 persen dari seluruh impor yang terhitung dari januari-Agustus 2013 mencapai 285,21 juta dolar AS atau naik 33,36 persen.

Urutan kedua dan tiga negara pengimpor ditempati Malaysia yang mencapai nilai 77,89 juta dolar atauy 27,31 persen dan impor Cina hanya mnecapai nilkai 12,43 juta dolar AS atau 4,36 persen dari total impor seluruhnya.
 
Ekonomi
 
  1. Pertanian, meliputi: kakaokacang medekelapacengkihkopipinang lada dan vanili
  2. Kehutanan, meliputi: kayu gelondongan dan kayu gergajian
  3. Perikanan, meliputi: perikanan darat dan perikanan laut
  4. Peternakan, meliputi: sapikerbau dan kambing
  5. Pertambangan, meliputi: aspal,[21] nikelemasmarmer, batu setengah permataonix, batu gamping dan tanah liat